Syarat Pembuatan Sertifikasi ISO

Salah satu hal penting yang perlu dimiliki oleh organisasi perusahaan adalah adanya kepemilikan sertifikat. Untuk menentukan mana yang terbaik, hal ini bergantung terhadap karakteristik dan tujuan organisasi yang ingin melakukan sertifikasi.

Berikut beberapa variabel yang dapat memudahkan organisasi perusahaan dalam memilih Badan Sertifikasi (BS) ISO:

  1. Bersertifikat akreditasi KAN yang masih berlaku
    Pastikan bahwa BS sudah diakui oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk memberikan sertifikasi standard ISO di ruang lingkup/ bidang yang akan disertifikasi.

Selain itu, pastikan juga bahwa akreditasi KAN yang diperoleh BS tersebut masih berlaku dengan memeriksanya di website KAN. Sebenarnya BS yang diakreditasi komite akreditasi negara lain tidak masalah, selama komite akreditasi tersebut sudah bekerjama dengan International Acreditation Forum (IAF).

Namun alangkah baiknya, harus menghormati lembaga milik pemerintah, jika organisasi yang disertifikasi masih berdomisili di Indonesia. Dengan adanya akreditasi KAN, kita bisa berharap kinerja BS lebih termonitorx karena kedekatan terhadap Geografis.

Jika standard ISO yang akan disertifikasi bukanlah standard yang masih dalam ruang lingkup kemampuan akreditasi KAN, tentu point pertama ini bisa diabaikan. Misalnya untuk ISO 50001, KAN belum melayani jasa akreditasi sehingga BS yang tersedia tentu hanya diakreditasi oleh lembaga akreditasi selain KAN. Namun jika masih dalam ruang lingkup akreditasi KAN sebaiknya point ini dipertimbangkan, khususnya untuk standar ISO yang telah diadopsi sebagai SNI, misalnya SNI ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu.

Sebagai contoh perusahaan yang memproduksi alat-alat listrik ingin sertifikasi ISO 9001, maka sebaiknya perusahaan tersebut memilih BS yang telah terakreditasi oleh KAN dalam hal sertifikasi standard ISO 9001 untuk organisasi di bidang peralatan listrik.

  1. Sesuai ekspektasi customer
    Jika organisasi merupakan eksportir yang menjual produk ke negara tertentu, perhatikan lembaga akreditasi yang bisa diterima negara tersebut.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan otoritas publik di sana. Misalkan produk dijual ke Australia dan New Zealand, carilah BS yang telah mempunyai akreditasi dari JAS-ANZ (semacam Komite Akreditasi Nasional-nya Australia dan New Zealand).

Meskipun, dalam contoh tersebut, jika eksportir menggunakan BS yang hanya terakreditasi lembaga seperti UKAS maupun KAN mungkin juga tidak akan ditolak. Karena, keterimaan akreditasi antar negara sudah diatur melalui kesepakatan dalam forum-forum seperti Pasific Accreditation Cooperation (PAC) dan International Acreditation Forum (IAF).

Namun, apa salahnya berhati-hati dan memberikan nilai yang lebih untuk menghargai customer. Jika customer adalah sebuah perusahaan yang telah bersertifikat ISO, mungkin perlu dipertimbangkan juga dalam menggunakan BS yang dipilih dan dipercaya oleh customer tersebut.

Sehingga, sertifikat yang dimiliki organisasi akan memberikan kredibilitas di mata customer, atau mungkin lebih baik jika organisasi mengkomunikasikan secara langsung dengan customer tentang BS yang diharapkan.

Itulah beberapa aspek yang perlu diketahui oleh pemohon. Jika masih bingung dan ingin tahu lebih detail, bisa hubungi langsung Terima Kasih.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Scroll to Top
Open chat
Ada yang perlu di bantu?
Dengan Tim Sertifikasi ISO Indonesia disini.
Ada yang bisa kami bantu?